Singal’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

PILPRES, Kursi Presiden

with 22 comments

Suatu saat di negeri Cina yang makmur, kursi kaisar diduduki seorang yang bijak, lembut dan selalu berpikir untuk berusaha bagi kemakmuran rakyatnya. Sang kaisar melaksanakan pemerintahan dengan pemikir, budayawan, satrawan, seniman dan tentu saja disertai para jenderal yang kuat dan hebat.

Namanya bumi, tempat hidup bagi manusia dan binatang, penuh dengan misteri. Salah satu misteri itu ialah seorang atau suatu kelompok merasa superior , lebih berkuasa terhadap yang lainnya dengan berbagai alasan. Ingin mengabdi kepada rakyat yang akan diperintahnya, demi kemajuan bersama alias negara dan bangsa.

“Satu nusa satu bangsa!”, namun, tiap orang atau kelompok, secara khusus tidak akur satu sama lain, berbeda dengan bumi ini, di tatasurya ia akur dengan planet lain, mereka tunduk berputar teratur mengelilingi matahari. Kontras!, sebuah tempat yang memberi contoh tidak diikuti penghuninya.

Kesombongan!!, merasa besar, merasa mampu, merasa lebih baik dan akhirnya merasa lebih pas menjadi penguasa, mereka saling teriak. Mereka menginginkan kursi penguasa alias kursi presiden. Semoga rakyat negerinya mengerti teriakan teriakan itu, semoga rakyat negerinya mampu mengolah makna teriakan-teriakan itu.

Sementara itu. meski negeri cina sudah makmur, pemberontakan selalu ada saja dan selalu dapat dipadamkan oleh jenderal-jenderal hebat itu. Banyak korban jiwa!, banyak uang yang dikeluarkan!. Kaisar masgul!.

Suatu saat, terjadi lagi pemberontakan. Kaisar dan panglima besar turun langsung, mendatangi kepala pemberontaknya, lalu mengangkatnya menjadi Gubernur, tidak ada korban jiwa!, tidak ada panah!, tidak ada pedang dan tidak ada uang yang dikeluarkan selain dari pesta pengertian dan pesta kedamaian.
_________________________________________
dari Bisik-bisik: Mereka sedang mengasah pedang dan sedang menyiapkan anak panahnya. Pedang kebencian dan panah kemarahan, lidah mereka.

Written by Singal

April 30, 2009 at 5:42 pm

22 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. Jadi gentar menjelang pilpres yang akan datang,
    semoga tak ada darah yang tertumpah,
    atau busur yang terpanah.

    Biar damai, adem ayem rukun senantiasa saja yang ada.
    __________________________________
    dari Bisik-bisik: iya mbak Ekaria27!, Damai, rukun dan akur satu sama lain, lalu kita dapat menelan air liur ditengah hiruk pikuk pestanya. semoga…

    ekaria27

    April 30, 2009 at 5:52 pm

  2. Siapapun yang nanti terpilih menjadi Presiden sebaiknya dapat merangkul pihak pihak yang kalah bersama sama membangun Indonesia. Di Amerika Obama mengangkat Hilary Clinton sebagai Menteri Luar negri.
    ________________________________________
    dari Bisik-bisik:iya Pak Indra!, semoga mereka dapat bekerja sama dengan damai demi kepentingan bangsa, setelah pertandingan usai.

    indra tjahja

    May 1, 2009 at 1:42 pm

  3. Betul bang, semoga damai demi kepentingan Bangsa.
    Sayang nya kita belum punya politisi sekelah John Mc Cain, yang berani mengakui kemenangan saingannya, dan kemudian mengajak pendukungnya untuk bersama-sama demi kemajuan bangsa. Yang ada justru mencari “kambing hitam dan pembodohan kepada pendukungnya sehingga terjadi anarkhi.
    Dan yang menang, belum ada sekelah Obama, yang merangkul dengan “tidak merendahkan” saingan yang dikalahkannya.
    Apa ini karena kita masih proses belajar atau justru kita tidak pernah belajar ?
    Ya.. kita harus tetap memelihara harapan itu.
    Horas..
    _______________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Parhumbang!, mungkin kita belajar dari Singosari, dalam bentuk lain.

    Partaput

    May 6, 2009 at 10:52 am

  4. Ngeri juga nih bayangin panah dan pedang, apa upaya supaya pedangnya disarungkan dan panahnya tidak digunakan ?
    ______________________________________
    dari Bisik-bisik:iya Hodner! bertapa dan jadi Begawan, iya kan?

    hodner Ltoruan

    May 7, 2009 at 8:23 am

  5. semua beralasan ingin membangun negeri yang sejahtera, demi kepentingan bangsa .. tapi kok yaa terlihat seperti “ngotot” ingin berkuasa
    jadi sebetulnya rakyat, rakyat yang mana yaa?
    btw, semoga damai pak ..
    __________________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Mascayo!, semoga….semoga mereka dapat mengontrol diri. Harapan kita bersama, damai..

    mascayo

    May 8, 2009 at 9:08 am

  6. Pilpres kok seperti kotak TTS (Teka-Teki Sialan). Jika kotaknya kurang ya ditambah, jika kebanyakan ya dikurangi. Incumbent kok repot
    _______________________________
    dari Bisik-bisik: iya Saptitiutami!, seperti menimbang barang dagangan dipasar, misalnya menimbang beras, gula dan minyak eceran dan lain-lain…hehehe…

    saptitiutami

    May 9, 2009 at 10:53 pm

  7. saya sendiri jika wacana PD koalisi bareng PDIP buat saya GOLPUT ITU PILHAN TERBAIK

    omiyan

    May 11, 2009 at 12:53 pm

  8. Harapan semua orang pasti sama, pengen negeri makmur sentosa, gemah ripah loh jinawi, siapapun presidennya.
    _________________________________________
    dari Bisik-bisik: iya HumorBendol!, setuju. Yang kita inginkan negeri yang damai, gotong royong saling tolong menolong.

    HumorBendol

    May 14, 2009 at 1:43 am

  9. Yang menang akan berkuasa dan yang kalah akan selalu ngrecoki yang menang.

    Mengapa mereka yang menang dan yang kalah melepaskan ego dan bersatu mensejahterakan rakyat.
    ________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Dyadyaeko!, Semoga bersatu, itu keinginan kita, namun mereka ibarat minyak dan air kalee…iya kan?

    Dyadyaeko

    May 15, 2009 at 3:01 pm

  10. Kemana aja neh bang? Kok sepi ya?
    ________________________________
    dari Bisik-bisik: iya bang HumorBendol!, saya sedang sibuk banget akhir-akhir ini…sabar bang.

    HumorBendol

    May 15, 2009 at 9:30 pm

  11. semoga pak SBY terpilih lagi 😀

    easy

    May 16, 2009 at 12:55 am

  12. Thank…Gabung ma blog ne, semoga diperkenankan saya…
    _________________________________
    dari Bisik-bisik: iya pak Erikpurnama!, sering mampir pak…

    erikpurnama

    May 16, 2009 at 12:36 pm

  13. tulang pilih siapa?
    aku mau pilih tulang tapi tulang tak jadi capres pula
    cemmana ni
    _____________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Cengkunek!, bebas rahasia..hehehe…! pangkat presiden tinggal minta dari si Lukman tukang buat pangkatnya Naga Bonar…hehehe…maka tidak perlu mencalonkan diri.

    Cengkunek

    May 16, 2009 at 4:25 pm

  14. Waduuuh…kalau nanti banyak pedang dan busur panah…susah nih pak saya..
    kasihanilah saya…saya orang jualan…anak buah banyak….jangan sampai pilpres mengacaukan segalanya…he..he…begitu barangkali kekhawatiran banyak orang ya pak…
    _________________________________
    dari Bisik=bisik: iya mbak Dyah!, semoga mereka (para petanding) dapat mengatur supporternya, sehingga mereka cukup bersorak saja sampai parau…semoga mereka tertib iya kan?!. Damai selalu membuat kita nyaman dan menjadi harapan kita.

    dyahsuminar

    May 16, 2009 at 6:52 pm

  15. Kita hanya bisa melihat kemana pedang dan busur akan di gunakan…ah sebagai mereka masih punya perasaan…tak hanya mikir nama dan kekuasaan. yang akibatnya rakyat makin deg…deg an…

    apa kabar Bang singal? 🙂
    ________________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Mbak Kweklina!, benar …tampaknya mereka alot berunding berbagi kekuasaan, dan mereka akan kita pilih pula…bingung ga..mbak…Semoga berbagi untuk hala yang baik dan untuk kepentingan negeri.
    Hehehe..kabar baik mbak..

    kweklina

    May 17, 2009 at 8:17 pm

  16. semuanya karna konflik kepentingan, kacau pemimpin sekarang ini
    _____________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Bang Alisyah!, mereka membuat kita bingung dan lelah…iya kan?!

    alisyah

    May 17, 2009 at 10:48 pm

  17. Wah..tulisannya walaupun tidak spesifik tentang politik, tapi mengundang orang berbicara langsung tentang politik.
    Mantaapp.
    _____________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Nusantaraku!, kita lebih baik berdialog dalam pikiran kita, terutama hal-hal yang baik termasuk politik diri, iya kan?!

    nusantaraku

    May 21, 2009 at 3:26 pm

  18. Aku dan sang presiden

    Kalau kelak aku beranjak dewasa, aku berci-cita menjadi presiden, tapi tidak ingin menjadi presiden yang peragu dan lamban mengambil keputusan, kalau di keritik oleh rakyat, memposisikan diri menjadi orang yang teraniaya.
    http://puangcahaya.dagdigdug.com/
    __________________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Puang Cahaya Dewa!, saya mendukung cita-citamu. semangat…semangat memacu diri, memacu pertumbuhan pikiran, ketegasan, kebijakan…melihat dan menyelesaikan masalah dari sisi rakyat…dan saatnya bagi Puang Cahaya Dewa, langsung terjun bersama masyarakat, seperti yang dilakukan Barack Obama sejak awal…seperti yang ditanamkan Gorbachev dalam dirinya dan ditumbukan dalam hatinya sejak mahasiswa…semangat Puang Cahaya Dewa!

    puang cahaya dewa

    May 21, 2009 at 4:38 pm

  19. Sepertinya founding father kita mendapat inspirasi kebangsaan ( nasionalisme ) dari Sumpah Pemuda 1928. Mereka memimpikan negara Indonesia yang merdeka, berdaulat. Mereka berhasil mensosialisasikannya menjadi mimpi bersama dan sehingga bisa mempersatukan bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya. Sekarang tahun 2008, sepertinya nasionalisme kita mengalami kemunduran, buktinya menjelang PILPRES isu primordial makin subur ( Jawa, luar Jawa, nasionalis religius dlsb ). Kapan kita bisa kembali seperti masa Sumpah Pemuda 1928 ?. Sepertinya generasi 45 telah gagal mewariskan nilai-nilai 1928 itu.; salah satu penyebabnya adalah “ keinginan berkuasa “ . ( Sejarah membuktikan itu dengan adanya pembubaran Parlemen oleh Bung Karno, kemudian kita menganut sistem Demokrasi Terpimpin.) Kita masih optimis setelah adanya reformasi 1998, dengan adanya regenerasi kepemimpinan nasional, munculnya beberapa para politisi muda yg idealisme kebangsaannya menonjol. Gerakan reformasi belum sepenuhnya berhasil sesuai dengan cita-cita yang terkandung dalam pembukaan UUD 45. Nampaknya kita sudah mengalami kemajuan, optimis bisa terjadi apabila generasi 45 mulai “ fade away “ atau “ pass away ”, diharapkan para politikus yang berumur 55 tahun keatas pada 2014 mulai secara berangsur mundur dan memberi tongkat estafet pada kalangan muda.. Kenapa ? Karena umumnya mereka ini (termasuk saya barangkali) telah banyak terkontaminasi “ masa kelabu kebangsaan “ antara lain Pemberontakan DI TIII / Kahar Muzakar / PRRI / Permesta, era Demorasi Terpimpin, era Orde Lama, G 30 S PKI, era Orde Baru; paling tidak meniggalkan luka dan mempengaruhi pola pikir kebangsaannya. Kita harus optimis merdeka !!!!
    Salam.
    _________________________________________
    dari Bisik-bisik: iya bang Olanto!, disamping para orangtua itu masih ingin berkuasa, masalahnya (mungkin) para anakmuda itu (menurutku) masih larut dalam kesibukannya, mengejar karir, dan kekayaan daripada memikirkan nasionalisme. Akibatnya mereka lebih cenderung jadi pengikut atau menjadi team sukses, dengan harapan, dia atau ybs mendapat kemudahan nantinya.
    Tampaknya, nasionalisme sedang dicobai, lihat saja..keinginan mengandemen UUD45. (saya memang belum tau apanya yang akan diamandemen, semoga tidak diskriminatif) hehehe…
    Satu Nusa Satu Bangsa, dan Bhineka Tunggal Ika, harus dipertahankan.

    Olanto

    May 22, 2009 at 12:05 pm

  20. kalaupun saya nantinya jadi seseorang dalam dunia perpolitikan, cita-cita saya sederhana…… membuat orang yang masih terbelenggu kemiskinan pada masa ini, menjadi sebuah masyarakat yang bisa tersenyum setiap hari…. Saling gotong royong, bantu-membantu……
    ____________________________________
    dari Bisik-bisik: iya Bernardia Vitri!, cita-citamu pasti jadi kenyataan. Semangat…maju terus, pancarkan kebaikan, Bernardia Vitri pasti makin sehat dan keberadaanmu memancarkannya ke sekelilingmu. Semangat Bernardia Vitri!

    Bernardia Vitri

    June 9, 2009 at 3:45 pm

  21. keren pengungkapannya…

    apa kabar bang Singal?

    maaf sudah lama tak berkunjung ^_^

    salam hangat persahabatan selalu untukmu sekeluarga 🙂
    _________________________________
    dari Bisik-bisik: baik-baik saja, mbak Kweklina!, saya yakin mbak Kweklina dan keluarga pasti baik-baik saja di negeri nun jauh dari negeri tercinta ini, tulisanmu memancarkan itu. Salam.

    kweklina

    June 10, 2009 at 9:09 am

  22. Horas, bang
    Semakin meyakinkan untuk tidak ikut dalam kelompok pedang dan kebencian, lidah mereka itu bang, “memilih untuk tidak memilih”.
    Tapi sampai kapan kita harus tunggu, penguasa yang tidak ingin menguasai itu muncul ? Atau kita harus kasih para korruptor itu tugas memberangus korruptor seperti kepala pembrontak diangkat jadi Gubernur ? Lebih ragu lagi bang.
    Minimal mereka-mereka yang ingin dipilih itu pernah ingat ada rakyat dibawahnya ya..?
    Salam
    ___________________________________
    dari Bisik-bisik:iya bang Partaput!, Bijaksana berarti dapat menimbang yang salah dan benar, dan memutuskan dengan pasti dan tegas tanpa tedeng aling-aling. Sang Kaisar dapat melihat dan merasakannya.
    Tidak perlu ragu bang, koruptor tidak perlu akan membasmi koruptor, bandit tidak selalu akan membasmi bandit (meski, kadang mereka ditugaskan sebagai informan), cobalah merenung di tempat hening dengan pikiran positif. Abang akan mendapat jawabannya….hmmm.

    Partaput

    June 24, 2009 at 11:09 am


Leave a reply to Bernardia Vitri Cancel reply