Singal’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

Ternyata mereka bisa dan hebat

with 2 comments

Sepanjang Perjalanan dari Gorontalo ke Molibagu menyusur pantai arah selatan dan bukit terjal di sebelah Utara

Selasa pagi, 13 November 2018. Penuh juga satu piring, saya mengambil semua makanan yang disediakan, masing masing sesendok makan, untuk sarapan pagiku, sudah menjadi kebiasaanku setiap kali menginap di Hotel, lalu kopi dan telur mata sapi setengah matang yang dibuat kalau kita pesan.

“Sudah berkeluarga pak?” tanyaku kepada pak supir yang menemani kami selama di Gorontalo ini, mobilnya kami sewa termasuk menginap. Hmmm..pertanyaan yang aneh dan tidak sopan kalau di negeri Barat.
“Satu putra sudah semester empat, satu putri masih SMA” jawabnya, kami menghabiskan makanan masing masing lalu keluar dari ruang makan mencari udara segar. “Hidup kita untuk mereka Pak, beri mereka dukungan dan semangat” kataku. Dia mengangguk sambil menghembuskan asap rokok dari hidungnya, hehehe…gue juge.

Dia tinggal bersama keluarga di daerah perbatasan propinsi Gorontalo dengan propinsi Sulawesi Utara, punya usaha sewa mobil dan punya kebun cengkeh juga, anaknya indekost di Gorontalo. Dalam perjalanan survey yang kami lakukan ke arah Molotabu sampai ke Molibagu dia sempatkan mampir di rumahnya di tepi jalan raya. Daerah yang kaya, sepanjang perjalanan, indah menyenangkan, sebelah selatan laut jernih, sebelah utara bukit terjal yang subur, pohon kelapa cengkeh dan beragam pohon lainnya.

“Belajar adalah kesenangan, tinggal kelaspun tidak apapa asal sudah belajar” kataku kepada anak anakku, dalam hati mana mungkin tinggal kelas kalau sudah belajar, lalu mereka melakukannya, kini mereka tinggal di rumah masing masing, meninggalkan saya dengan istri tercinta polisi toba. Hahaha sekali sekali datang juga kok ke rumah, bersenda gurau dengan kami.

Kuingat ketika saya duduk di atas meja mahasiswaku kutepuk pundaknya “kamu perantau ya, tanggal berapa habis kiriman” kataku, “bapak ini” katanya sambil tersenyum, “kirim berita baik ke kampung, ayah ibumu dan kepada semua saudaramu, belajar dengan baik” lanjutku, “dan berita baik itu bukan dari suratmu, tetapi dari teman temanmu ini”. Tentu kalau ke mahasiswi saya berdiri dihadapannya memberi semangat. Hmmm..saya dekat dengan mahasiswa.

Lalu bell, tanda jam pelajaran selesai, “buat tugas, bawa minggu depan” kutulis nomor soal dari text book buku pegangan yang telah ditentukan, lalu terdengar protes “bapak belum mengajarkannya” seru mereka. “Mahasiswa harus mampu belajar sendiri, lalu bersosialisasi dalam group”, gaya mengajar saya begitu, lalu minggu depannya kita bahas dan bicarakan kekurangan kalau ada, ternyata mereka bisa dan hebat.

“Sudah tiba Pak” kata temanku membuyarkan lamunanku.

Written by Singal

November 17, 2018 at 11:13 am

2 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. Selamat menikmati perjalanan pak, sukses selalu.

    qflee

    November 17, 2018 at 11:45 am


Leave a comment